kembali kupintal lamunan yang sempat hilang
terusir sejenak
demi nafas yang tercekat
kaki-kaki di jantungkupun sempat berlarian
seiring bibirmu menerbit senyuman
bulan yang bersiul
kutetak dua sama rata
kugamit satu di tanganku pun ditanganmu
o bintang-bintang malam
kini sinarmu tumbang kalah benderang
: tadi, tepat ketika matamu membelai mataku
aku temukan sketsa surga itu.
-FHY, 13012010
Obat Kesemutan Tradisional
1 tahun yang lalu
0 sahutan:
Posting Komentar