TENTANG SEPUCUK SURAT YANG KUSOBEK DI TANGANMU

on Senin, 29 Maret 2010
adakah kau tahu. ketika
aku diterkam pagi, embun
yang ditanam di depan rumahmu
selalu mengendap-endap
di kelopak
mataku.

karena itulah aku
sering diamdiam mencuri
sepasang matamu
yang telaga. mencoba
menyampaikan sepucuk surat
yang sering kutitipkan kepada
angin. tapi selalu, kusobek
suratku ketika sampai di
tanganmu.



plg ~ 23.53 ~ 27032010

JANJI RINDU

on Minggu, 28 Maret 2010
hidup adalah angin
terbang diurai bukit
mencari bayang di lembah

telah menangis bulan
di balik malam
memangku purnama

duhai, ruh segala rindu

akan kuheningkan
ombak di laut
demi labuh jangkarmu

dan kubentangkan
karpet merah saga
demi suci tapaktapakmu

lalu kusibak,
lebat tebal kabut
di serpihan tanyamu

seraya kupercikkan
bulir gerimis terakhir
di kemarau anganmu

o, rindu berpadu
sendu lesap : berlalu.



Malang-Palembang-Gorontalo, 24032010


Puisi Kolaborasi tiga sahabat: Noval Jubbek, Fran HY dan Arther Panther Olii. Facebook © 2010

DI SEPASANG BOLA MATAMU

: untuk N.A.

aku ingin berlamalama disitu, berteduh
di sepasang bola matamu. sungguh
terik dunia telah menghanguskan kulitku
menjadikannya hitam
menjadikannya arang

kadang terpikir olehku, lebih baik
aku lelap saja dimatamu. berlindung
dari sengatansengatan lebah penghisap darah
dan terbangun ketika tahi matamu menumpuk
disudutsudut matamu, lalu itu kubersihkan.

sesekali, aku juga ingin berenang
di tepi matamu, meminum air
yang tumpah disana.
sampai ia kering,
sampai ia tandas

o gadis, di hening bola matamu yang bening itu
kubangun rumah dan kubur untukku.



plg.23032010

BUNUH DIRI

on Rabu, 24 Maret 2010
sepiring nasi

di ujung bilah belati



~ 03.53 am ~ 19032010

AKU KALAH KINI, AKU MENANG NANTI

aku kalah, kini
terkapar di remang cahaya
di sudut gempita yang meriuh
aku tersumbat dalam gerak

entah siang atau malam sama saja
tak ada beda di mataku yang nanar
gusar meraba mimpi dan cita
namun aku selalu percayai

aku menang, nanti
di hari depan yang telah kusketsa
dengan katakata gemilang
yang siap kugapai, siap pula kuteguk

: pasti



plg ~ 00.59 am ~ 19032010

KELAM

kulolong sepi
coba samarkan ketakutan yang menyemut
singkirkan gemetar yang kuasa di diri
lalu nikmati luka bersanding dengan kabut

tak kurenggut bulan yang memantul di wajahmu
tersaji indah namun kulelap dalam bayang
tak pula kujambak rambut putih di rambutku
walau sesal kini menyatu padu dengan pilu

biarlah. biarlah aku menyambut maut dengan hati lusuh
kan kupanggil petir biar menyambar tulang leher dan kursi pijakku
kemudian kutinggal jejakku ketika nyawaku terbang jauh
kan terbaca kelam dan hitam di kertas putih yang baru



~ 03.40 AM ~ pinggiran kota pempek ~ 10032010

SIANG INI MALAM

on Sabtu, 20 Maret 2010
siang ini
ketika mentari gembira membagi diri

: kulihat malam tergantung di langitmu



07.03.2010

SETUBUH KATA

setubuh kata, menari di depan pejam mataku
gelap riang berwarna
merah, kuning, hijau dan biru

setubuh kata, lamat mendesis di ujung telinga
raba imingi beribu candu
tentang puisi, lagu, dan kupu kupu

laju kubuka mata
beringas pula kuisi tinta
namun setubuh kata itu tak lagi ada
ia pergi. lambat kujala sepi

ah, terlalu lama aku menikmati
hilang sigap merenggut cerita
tak lagi sempat jemariku tebari
musnah kata ditikam senja



01.38 ~ pinggiran kota pempek ~ 07032010

RINDU

on Selasa, 09 Maret 2010
: NA

kutepuk angin
lalu tanpa suara
kukirim suratku
tanpa cap jempol
tanpa tanda tangan
hanya sepotong rindu yang kuselipkan disitu

entah itu kan sampai
atau malah hangus disapa matahari
aku sungguh tak peduli

yang kutahu kini pasti
kukirim lagi sebuah surat
untukmu, wahai pengasuh mimpi



03.45 ~ pinggiran kota pempek ~ 07032010

KOPI DAN BIBIR

on Senin, 08 Maret 2010
kuseruput kopi di cangkir
sekejap hangat
bibirmu meraba

laju keringatku merona
dingin



01.47 ~ pinggiran kota pempek ~ 06032010

MAAF [2]

on Jumat, 05 Maret 2010
bukan aku tak terpercik aroma
bukan pula aku jumawa hilang cermin muka
namun rinduku tak ingin mengubah arah
dan degupku menemu sepotong wajah yang sama

jadi, kepada kalian para pengetuk pintu
yang tak jemu menabur gulagula rindu
tak lah sungkan kukatakan

: maaf, jangkarku ditambat di trengganu



03.03.2010

MAAF

lihatlah nisan yang kutancap
di beranda hatiku

: maaf, kutoreh namamu disitu




03.05, 2-03-2010

PANGGILAN UNTUK...

:kata

kepadamu yang ditunjuk rindu
dilumut sepi aku mengaduh
hanya jemari menari tak mengisi
ketika tinta dilumat bisu

ayolah!
basahi aku dengan tetes-tetesmu
tetes yang kan mengalir di tenggorokan sepi
lalu aku mencipta
leluasa menabuh imaji

dan malam ini kau kupanggil lagi
terserah lelah aku tak peduli
kemarilah, ayo kemari!
temani aku meneguk sunyi




~ pinggiran kota, 13 02 10