RINDU ANGIN

on Minggu, 18 April 2010
I

kemarin,
setelah baru saja
selesai menyapa guguran
embun yang menempel
pada helai-helai
rumput di halaman, ia
datang mengetuk
kaca jendela
kamarku.
tanpa suara,
hanya
rasa.

lalu
kubuka
jendela
"apa kabar rindumu, kawan?
aku rindu mengantar suratsuratmu"

bisiknya pelan, sembari langsung
mengelus lembut
rambutku.

- dan bahkan anginpun
menanyakan kabar rinduku -


II

memang
sudah lama
tak kuselipkan
sepotong rinduku
di hembusanmu, angin.

sungguh,
bukan aku
tak ingin. namun
telah kutahu
ia merindu
angin
yang
lain.



dini hari, april 2010

0 sahutan: